TEMPO.CO, Tangerang
- Pemerintah menargetkan, pada 2015, seluruh wilayah terpencil di
Indonesia akan menikmati Internet. Layanan informasi dan komunikasi bagi
masyarakat itu bisa dinikmati masyarakat desa atau kecamatan di
Indonesia melalui program Desa Berdering dan Mobil Pusat Layanan
Internet Kecamatan (M-PLIK).
”Kewajiban Pelayanan Umum
(KPU) menjadi solusi atas kesenjangan informasi yang terjadi saat ini,
khususnya di wilayah terpencil dan perbatasan,” ujar Staf Ahli
Kementerian Informasi dan Komunikasi Budi Priyono saat peluncuran M-PLIK
di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Kamis, 10 Mei 2012.Menurut Budi, dengan fasilitas Internet dan komunikasi itu, pemerintah mengambil sasaran 31 ribu Desa Berdering dan 2.200 Desa Pintar. Adapun alat yang sudah didistribusikan sebanyak 5.078 unit M-PLIK.
Untuk saat ini, baru tiga provinsi yang sudah bisa menikmati layanan Internet keliling melalui M-PLIK, yaitu Jawa Barat 105 unit, Sumatera Selatan 65 unit, dan Banten 35 unit. Di Kabupaten Tangerang, Banten, tercatat tujuh kecamatan yang sudah menikmati layanan Internet keliling yaitu, Cisauk, Cikupa, Curug, Pagedangan, Panongan, Legok, dan Kosambi.
Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia yang membidangi informasi dan komunikasi mendorong agar layanan Internet untuk wilayah terpencil ini dapat terealisasi dengan merata. ”Tahun 2015, semua wilayah di Indonesia bisa menikmat layanan Internet dan komunikasi ini,” ujar anggota Komisi I DPR RI, Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnaen.
Zaki mengatakan, bukan hanya Internet yang dinikmati masyarakat, tapi layanan teknologi komunikasi dan informasi juga didorong untuk didistribusikan ke pelosok-pelosok desa. Pada 2015, kata Zaki, semua program layanan Desa Berdering dan Desa Pintar, baik melalui Internet kantor maupun mobile bisa terealisasi.
Kendala yang dihadapi pemerintah dalam merealisasikan program ini, kata Zaki, adalah sumber daya manusia dan minimnya pengetahuan masyarakat desa akan Internet. ”Perlu pelatihan dan sosialisasi yang menyeluruh,” katanya.
Bagi masyarakat, khususnya kalangan pelajar, Internet keliling cukup membantu mereka dalam mendapatkan informasi dengan cepat. ”Daripada ke warnet biayanya mahal,” kata Handayani, siswi kelas 2 SMA 28 Tangerang, ketika ditemui Tempo saat memanfaatkan layanan Internet di M-PLIK Kecamatan Cisauk.
Jika dibandingkan dengan warung Internet, kata dia, perbedaan harganya cukup mencolok. Di warung Internet. harga sewa Internet per jam Rp 3.000-Rp 5.000. Sedangkan di M-PLIK, ia hanya membayar setengah dari harga tersebut. ”Lumayan kalau untuk menyelesaikan tugas sekolah dan Facebook-an,” katanya.
-Sumber : Yahoo_id dan TEMPO.CO